Rabu, 27 Februari 2013
Tabel
JADWAL PELAJARAN KELAS IX-D | |||||
---|---|---|---|---|---|
SENIN | SELASA | RABU | KAMIS | JUMAT | SABTU |
Ekonomi | Matematika | B.Inggris | Agama | Olahraga | Pkn |
B.Jawa | Bk | B.Indonesia | B.Inggris | Sejarah | Seni Budaya |
Matematika | Geografi | Agama | B.Indonesia | TIK | Matematika |
Biologi | Fisika |
JADWAL PELAJARAN KELAS IX-D | |||||
---|---|---|---|---|---|
SENIN | SELASA | RABU | KAMIS | JUMAT | SABTU |
Ekonomi | Matematika | B.Inggris | Agama | Olahraga | Pkn |
B.Jawa | Bk | B.Indonesia | B.Inggris | Sejarah | Seni Budaya |
Matematika | Geografi | Agama | B.Indonesia | TIK | Matematika |
Biologi | Fisika |
Puisi Wanita Muslimah
MUSLIMAH
Ia tidak harus berbakut setera untuk terlihat menawan
ketika busana panjang tanpa pita-pita
mampu menembus kabut pesona zaman
Ia tidak harus mendongakkan kepala untuk menyirat
kehormatan…………………….
ketika tunduknya hati dan pandangan
menempatkan diri pada kemuliaan……………………
ia tidak harus berhiaskan intan berlian untuk meraih
keanggunan…………………….
ketika cahaya kesabaran akanmeluruhkan kilaunya
dan butiran tasbih mulai menghitung nilai akhlaknya
titian menuju ridha-Mu
memang tidak dihiasi mawar, melati dan sedap malam
sekali-kali saja masih tercium harumnya
karena mungkin masih ada terjaga
perilaku dan lisannya…………….
perjalanan ke sana sungguh panjang dan meletihkan
hanya mendung dan pelangi, hanya gelap dan terang
saling berganti menyapanya………………
Ilahi, tanpa keridhoan itu
bisakah sedekah, sholat dan sujudnya
mengantar diri ke ujung pengembaraan pada-Mu
By: (Maria Ulfa) dalam buku “Pesona kepribadian Muslimah” karangan Claudia Irawan massie
PUISI PEDIH MUSLIMAH CILIK PALESTINA
Bunda… Mengapa tank itu menggilas kepala ayah?
Mengapa tentara berbaju hijau itu memperkosa kakak?
Mengapa laras tajam itu mencabik tubuh adik?
Apakah mereka memiliki hati, bunda?
Apakah mereka tak punya ayah, adik dan kakak sepertiku sehingga mereka tega?
Apa yang mereka inginkan dari kita bunda?
Bukankah aku, bunda, ammah, dan teman-teman sudah tak punya apa-apa lagi selain baju yang melekat dibadan?
Bukankah mereka punya banyak harta hasil dari bisnis kerajaan negara-negara adidaya yang uangnya digunakan untuk membeli peluru untuk membunuh kita?
Jahat sekali mereka, bunda…
Bunda… Hafalan Al-qur’anku tlah bertambah lagi
Bacaan shalatkupun sudah semakin fasih
Do’a-doaku bersama teman-teman dikamp pengungsian riuh selalu bunda…
Mengapa Allah belum menurunkan pertolongan untuk kita… Mengapa saudara-saudara kita tak ada yang datang membantu kita
Bukankah muslim dibola bumi ini jutaan jumlahnya?
setiap waktu mereka thawaf dirumah Allah? setiap saat kalimat Allah mereka lafalkan
Apakah mereka tak ingin menggenapkan amalan shaleh mereka dengan membantu kita?
meski sekedar untaian do’a keselamatan untuk kita?
Bunda… sisa roti yang diberi wartawan kemarin tlah habis
Lalu besok kita makan apa bunda?
Perutku sudah mulai berteriak… Aku lapar…
Jangan suruh aku tidur untuk hilangkan lapar bunda…
karena aku ingin makan…
Aku ingin merasakan lezatnya roti gandum yang manis Juga meminum susu yang akan menyegarkan badan
Supaya tubuhku kuat dan mampu melawan tentara berbaju hijau pembunuh ayah, dan adik…
Bunda… Hari ini aku belajar dimana?
Gedung sekolahku tlah hancur…
buku-buku ku musnah dilalap api Pinsil warnaku berhamburan entah kemana
Aku harus bagaimana?
Padahal Aku ingin bisa pintar seperti para menteri dari HAMAS diparlemen sana
mereka bekerja keras dan berfikir untuk selamatkan bangsa kita
Aku ingin seperti mereka tapi mungkinkah itu?
Bunda… Kita makan apa? Aku belajar dimana? Siapa yang menolong kita?
Maafkan aku banyak bertanya bunda
Aku hanya ingin satu…
Aku ingin saudara-saudara seiman dibelahan dunia sana Mendengar jerit tangis kita dan mengulurkan tangan atau sekedar mendo’akan kita
semoga…
jatinangor, 15 juli 2006
‘teriakan hati’ usai melihat gambar-gambar kebiadaban Israel…
saat membayangkan dan berperan menjadi muslimah cilik selama 7 menit didepan layar komputer…
hanya ini saja yang bisa kulakukan ternyata…
Maafkan aku adik kecil…hanya bantuan dan amalan bernilai keping logam yang bisa aku berikan. Hanya puisi sederhana yang tak ber-rima yang kutuliskan, hanya untaian do’a dan teriakan takbir penyemangat untukmu dalam aksi-aksi akbar …
Semoga Allah menaikkan marhalahmu dipetala langit sana…semoga syurga na’im menanti pengorbanan seluruh jiwa dan raga kalian…
kami disini mendo’akanmu…menguntai shalat taubat dan hajat untuk keselamatan kalian…
selamat berjuang ! Ayooo, kalian pintar dan kuat ! lantahkan Kafir yahudi ! Allahuakbar !!!!!!
(http://amalia-zahra.blog.friendster.com/2006/07/puisi-pedih-muslimah-cilik-palestina/)
JIKA AKU JATUH CINTA
Ya Allah,
Jika kutelah jatuh cinta
Ku ingin semua telah terbalut oleh ridha-Mu
Ku ingin semua telah terikat oleh hukum yang syar’i
Ya Allah,
Jika ku jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat menambah cintaku pada-Mu
yang dapat menambah keta’atanku pada-Mu
yang dapat membantuku untuk meraih syurga-Mu
Ya Allah,
Izinkan aku tuk jatuh cinta
pada lelaki yang mencintaiku karena-Mu
lelaki yang menerimaku apa adanya
lelaki yang dapat menyayangiku [...]
Kategori: Puisi
Indah pada Saatnya
Ditulis Oleh Rini
Jan 30
00
INDAHNYA PADA SAATNYA
sabar
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar
dan
sesungguhnya kesabaran itu tak bertepi
tak seperti yang dikabarkan orang
bahwa sabar ada batasnya
dan kulihat kusudut itu
akankah pintu itu terbuka
hingga kutak hanya melihat indahnya taman hanya dari jendela
kusibak tirainya
indahnya juga tak bisa kuresapi
dan hujan juga tak mau berhenti
sabar
menanti hingga pintu dapat terbuka
tak perlu dengan kekerasan
keindahan itu akan datang
pada waktu yang tepat
dimana hujan [...]
(Kategori: Puisi
Nikmat)
(Ditulis Oleh Rini)
Jan 06
01
NIKMATNYA
Maka, nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Bersimpuh di hadap-Mu
Mohon ampunan dosa-dosa dan kesalahan
Setiap ucapan dan janji pada-Mu yang tak bisa kupenuhi
Tiap napas yang kuhembus tanpa menyebut asma-Mu
Kala mata melihat hal yang tak Kau sukai
Ketidakmampuanku menahan napsu
Bila mata menyaksikan kezaliman dan kemungkaran
Namun, aku tiada bergeming untuk mengubahnya
Banyak kesalahan, kelalaian, dan dosa yang telah kuperbuat
Tapi…
Setiap langkahku
Aku [...]
Kategori: Puisi
Ia tidak harus berbakut setera untuk terlihat menawan
ketika busana panjang tanpa pita-pita
mampu menembus kabut pesona zaman
Ia tidak harus mendongakkan kepala untuk menyirat
kehormatan…………………….
ketika tunduknya hati dan pandangan
menempatkan diri pada kemuliaan……………………
ia tidak harus berhiaskan intan berlian untuk meraih
keanggunan…………………….
ketika cahaya kesabaran akanmeluruhkan kilaunya
dan butiran tasbih mulai menghitung nilai akhlaknya
titian menuju ridha-Mu
memang tidak dihiasi mawar, melati dan sedap malam
sekali-kali saja masih tercium harumnya
karena mungkin masih ada terjaga
perilaku dan lisannya…………….
perjalanan ke sana sungguh panjang dan meletihkan
hanya mendung dan pelangi, hanya gelap dan terang
saling berganti menyapanya………………
Ilahi, tanpa keridhoan itu
bisakah sedekah, sholat dan sujudnya
mengantar diri ke ujung pengembaraan pada-Mu
By: (Maria Ulfa) dalam buku “Pesona kepribadian Muslimah” karangan Claudia Irawan massie
PUISI PEDIH MUSLIMAH CILIK PALESTINA
Bunda… Mengapa tank itu menggilas kepala ayah?
Mengapa tentara berbaju hijau itu memperkosa kakak?
Mengapa laras tajam itu mencabik tubuh adik?
Apakah mereka memiliki hati, bunda?
Apakah mereka tak punya ayah, adik dan kakak sepertiku sehingga mereka tega?
Apa yang mereka inginkan dari kita bunda?
Bukankah aku, bunda, ammah, dan teman-teman sudah tak punya apa-apa lagi selain baju yang melekat dibadan?
Bukankah mereka punya banyak harta hasil dari bisnis kerajaan negara-negara adidaya yang uangnya digunakan untuk membeli peluru untuk membunuh kita?
Jahat sekali mereka, bunda…
Bunda… Hafalan Al-qur’anku tlah bertambah lagi
Bacaan shalatkupun sudah semakin fasih
Do’a-doaku bersama teman-teman dikamp pengungsian riuh selalu bunda…
Mengapa Allah belum menurunkan pertolongan untuk kita… Mengapa saudara-saudara kita tak ada yang datang membantu kita
Bukankah muslim dibola bumi ini jutaan jumlahnya?
setiap waktu mereka thawaf dirumah Allah? setiap saat kalimat Allah mereka lafalkan
Apakah mereka tak ingin menggenapkan amalan shaleh mereka dengan membantu kita?
meski sekedar untaian do’a keselamatan untuk kita?
Bunda… sisa roti yang diberi wartawan kemarin tlah habis
Lalu besok kita makan apa bunda?
Perutku sudah mulai berteriak… Aku lapar…
Jangan suruh aku tidur untuk hilangkan lapar bunda…
karena aku ingin makan…
Aku ingin merasakan lezatnya roti gandum yang manis Juga meminum susu yang akan menyegarkan badan
Supaya tubuhku kuat dan mampu melawan tentara berbaju hijau pembunuh ayah, dan adik…
Bunda… Hari ini aku belajar dimana?
Gedung sekolahku tlah hancur…
buku-buku ku musnah dilalap api Pinsil warnaku berhamburan entah kemana
Aku harus bagaimana?
Padahal Aku ingin bisa pintar seperti para menteri dari HAMAS diparlemen sana
mereka bekerja keras dan berfikir untuk selamatkan bangsa kita
Aku ingin seperti mereka tapi mungkinkah itu?
Bunda… Kita makan apa? Aku belajar dimana? Siapa yang menolong kita?
Maafkan aku banyak bertanya bunda
Aku hanya ingin satu…
Aku ingin saudara-saudara seiman dibelahan dunia sana Mendengar jerit tangis kita dan mengulurkan tangan atau sekedar mendo’akan kita
semoga…
jatinangor, 15 juli 2006
‘teriakan hati’ usai melihat gambar-gambar kebiadaban Israel…
saat membayangkan dan berperan menjadi muslimah cilik selama 7 menit didepan layar komputer…
hanya ini saja yang bisa kulakukan ternyata…
Maafkan aku adik kecil…hanya bantuan dan amalan bernilai keping logam yang bisa aku berikan. Hanya puisi sederhana yang tak ber-rima yang kutuliskan, hanya untaian do’a dan teriakan takbir penyemangat untukmu dalam aksi-aksi akbar …
Semoga Allah menaikkan marhalahmu dipetala langit sana…semoga syurga na’im menanti pengorbanan seluruh jiwa dan raga kalian…
kami disini mendo’akanmu…menguntai shalat taubat dan hajat untuk keselamatan kalian…
selamat berjuang ! Ayooo, kalian pintar dan kuat ! lantahkan Kafir yahudi ! Allahuakbar !!!!!!
(http://amalia-zahra.blog.friendster.com/2006/07/puisi-pedih-muslimah-cilik-palestina/)
JIKA AKU JATUH CINTA
Ya Allah,
Jika kutelah jatuh cinta
Ku ingin semua telah terbalut oleh ridha-Mu
Ku ingin semua telah terikat oleh hukum yang syar’i
Ya Allah,
Jika ku jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat menambah cintaku pada-Mu
yang dapat menambah keta’atanku pada-Mu
yang dapat membantuku untuk meraih syurga-Mu
Ya Allah,
Izinkan aku tuk jatuh cinta
pada lelaki yang mencintaiku karena-Mu
lelaki yang menerimaku apa adanya
lelaki yang dapat menyayangiku [...]
Kategori: Puisi
Indah pada Saatnya
Ditulis Oleh Rini
Jan 30
00
INDAHNYA PADA SAATNYA
sabar
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar
dan
sesungguhnya kesabaran itu tak bertepi
tak seperti yang dikabarkan orang
bahwa sabar ada batasnya
dan kulihat kusudut itu
akankah pintu itu terbuka
hingga kutak hanya melihat indahnya taman hanya dari jendela
kusibak tirainya
indahnya juga tak bisa kuresapi
dan hujan juga tak mau berhenti
sabar
menanti hingga pintu dapat terbuka
tak perlu dengan kekerasan
keindahan itu akan datang
pada waktu yang tepat
dimana hujan [...]
(Kategori: Puisi
Nikmat)
(Ditulis Oleh Rini)
Jan 06
01
NIKMATNYA
Maka, nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Bersimpuh di hadap-Mu
Mohon ampunan dosa-dosa dan kesalahan
Setiap ucapan dan janji pada-Mu yang tak bisa kupenuhi
Tiap napas yang kuhembus tanpa menyebut asma-Mu
Kala mata melihat hal yang tak Kau sukai
Ketidakmampuanku menahan napsu
Bila mata menyaksikan kezaliman dan kemungkaran
Namun, aku tiada bergeming untuk mengubahnya
Banyak kesalahan, kelalaian, dan dosa yang telah kuperbuat
Tapi…
Setiap langkahku
Aku [...]
Kategori: Puisi
MUSLIMAH
Ia tidak harus berbakut setera untuk terlihat menawan
ketika busana panjang tanpa pita-pita
mampu menembus kabut pesona zaman
Ia tidak harus mendongakkan kepala untuk menyirat
kehormatan…………………….
ketika tunduknya hati dan pandangan
menempatkan diri pada kemuliaan……………………
ia tidak harus berhiaskan intan berlian untuk meraih
keanggunan…………………….
ketika cahaya kesabaran akanmeluruhkan kilaunya
dan butiran tasbih mulai menghitung nilai akhlaknya
titian menuju ridha-Mu
memang tidak dihiasi mawar, melati dan sedap malam
sekali-kali saja masih tercium harumnya
karena mungkin masih ada terjaga
perilaku dan lisannya…………….
perjalanan ke sana sungguh panjang dan meletihkan
hanya mendung dan pelangi, hanya gelap dan terang
saling berganti menyapanya………………
Ilahi, tanpa keridhoan itu
bisakah sedekah, sholat dan sujudnya
mengantar diri ke ujung pengembaraan pada-Mu
By: (Maria Ulfa) dalam buku “Pesona kepribadian Muslimah” karangan Claudia Irawan massie
PUISI PEDIH MUSLIMAH CILIK PALESTINA
Bunda… Mengapa tank itu menggilas kepala ayah?
Mengapa tentara berbaju hijau itu memperkosa kakak?
Mengapa laras tajam itu mencabik tubuh adik?
Apakah mereka memiliki hati, bunda?
Apakah mereka tak punya ayah, adik dan kakak sepertiku sehingga mereka tega?
Apa yang mereka inginkan dari kita bunda?
Bukankah aku, bunda, ammah, dan teman-teman sudah tak punya apa-apa lagi selain baju yang melekat dibadan?
Bukankah mereka punya banyak harta hasil dari bisnis kerajaan negara-negara adidaya yang uangnya digunakan untuk membeli peluru untuk membunuh kita?
Jahat sekali mereka, bunda…
Bunda… Hafalan Al-qur’anku tlah bertambah lagi
Bacaan shalatkupun sudah semakin fasih
Do’a-doaku bersama teman-teman dikamp pengungsian riuh selalu bunda…
Mengapa Allah belum menurunkan pertolongan untuk kita… Mengapa saudara-saudara kita tak ada yang datang membantu kita
Bukankah muslim dibola bumi ini jutaan jumlahnya?
setiap waktu mereka thawaf dirumah Allah? setiap saat kalimat Allah mereka lafalkan
Apakah mereka tak ingin menggenapkan amalan shaleh mereka dengan membantu kita?
meski sekedar untaian do’a keselamatan untuk kita?
Bunda… sisa roti yang diberi wartawan kemarin tlah habis
Lalu besok kita makan apa bunda?
Perutku sudah mulai berteriak… Aku lapar…
Jangan suruh aku tidur untuk hilangkan lapar bunda…
karena aku ingin makan…
Aku ingin merasakan lezatnya roti gandum yang manis Juga meminum susu yang akan menyegarkan badan
Supaya tubuhku kuat dan mampu melawan tentara berbaju hijau pembunuh ayah, dan adik…
Bunda… Hari ini aku belajar dimana?
Gedung sekolahku tlah hancur…
buku-buku ku musnah dilalap api Pinsil warnaku berhamburan entah kemana
Aku harus bagaimana?
Padahal Aku ingin bisa pintar seperti para menteri dari HAMAS diparlemen sana
mereka bekerja keras dan berfikir untuk selamatkan bangsa kita
Aku ingin seperti mereka tapi mungkinkah itu?
Bunda… Kita makan apa? Aku belajar dimana? Siapa yang menolong kita?
Maafkan aku banyak bertanya bunda
Aku hanya ingin satu…
Aku ingin saudara-saudara seiman dibelahan dunia sana Mendengar jerit tangis kita dan mengulurkan tangan atau sekedar mendo’akan kita
semoga…
jatinangor, 15 juli 2006
‘teriakan hati’ usai melihat gambar-gambar kebiadaban Israel…
saat membayangkan dan berperan menjadi muslimah cilik selama 7 menit didepan layar komputer…
hanya ini saja yang bisa kulakukan ternyata…
Maafkan aku adik kecil…hanya bantuan dan amalan bernilai keping logam yang bisa aku berikan. Hanya puisi sederhana yang tak ber-rima yang kutuliskan, hanya untaian do’a dan teriakan takbir penyemangat untukmu dalam aksi-aksi akbar …
Semoga Allah menaikkan marhalahmu dipetala langit sana…semoga syurga na’im menanti pengorbanan seluruh jiwa dan raga kalian…
kami disini mendo’akanmu…menguntai shalat taubat dan hajat untuk keselamatan kalian…
selamat berjuang ! Ayooo, kalian pintar dan kuat ! lantahkan Kafir yahudi ! Allahuakbar !!!!!!
(http://amalia-zahra.blog.friendster.com/2006/07/puisi-pedih-muslimah-cilik-palestina/)
JIKA AKU JATUH CINTA
Ya Allah,
Jika kutelah jatuh cinta
Ku ingin semua telah terbalut oleh ridha-Mu
Ku ingin semua telah terikat oleh hukum yang syar’i
Ya Allah,
Jika ku jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat menambah cintaku pada-Mu
yang dapat menambah keta’atanku pada-Mu
yang dapat membantuku untuk meraih syurga-Mu
Ya Allah,
Izinkan aku tuk jatuh cinta
pada lelaki yang mencintaiku karena-Mu
lelaki yang menerimaku apa adanya
lelaki yang dapat menyayangiku [...]
Kategori: Puisi
Indah pada Saatnya
Ditulis Oleh Rini
Jan 30
00
INDAHNYA PADA SAATNYA
sabar
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar
dan
sesungguhnya kesabaran itu tak bertepi
tak seperti yang dikabarkan orang
bahwa sabar ada batasnya
dan kulihat kusudut itu
akankah pintu itu terbuka
hingga kutak hanya melihat indahnya taman hanya dari jendela
kusibak tirainya
indahnya juga tak bisa kuresapi
dan hujan juga tak mau berhenti
sabar
menanti hingga pintu dapat terbuka
tak perlu dengan kekerasan
keindahan itu akan datang
pada waktu yang tepat
dimana hujan [...]
(Kategori: Puisi
Nikmat)
(Ditulis Oleh Rini)
Jan 06
01
NIKMATNYA
Maka, nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Bersimpuh di hadap-Mu
Mohon ampunan dosa-dosa dan kesalahan
Setiap ucapan dan janji pada-Mu yang tak bisa kupenuhi
Tiap napas yang kuhembus tanpa menyebut asma-Mu
Kala mata melihat hal yang tak Kau sukai
Ketidakmampuanku menahan napsu
Bila mata menyaksikan kezaliman dan kemungkaran
Namun, aku tiada bergeming untuk mengubahnya
Banyak kesalahan, kelalaian, dan dosa yang telah kuperbuat
Tapi…
Setiap langkahku
Aku [...]
Kategori: Puisi
Ia tidak harus berbakut setera untuk terlihat menawan
ketika busana panjang tanpa pita-pita
mampu menembus kabut pesona zaman
Ia tidak harus mendongakkan kepala untuk menyirat
kehormatan…………………….
ketika tunduknya hati dan pandangan
menempatkan diri pada kemuliaan……………………
ia tidak harus berhiaskan intan berlian untuk meraih
keanggunan…………………….
ketika cahaya kesabaran akanmeluruhkan kilaunya
dan butiran tasbih mulai menghitung nilai akhlaknya
titian menuju ridha-Mu
memang tidak dihiasi mawar, melati dan sedap malam
sekali-kali saja masih tercium harumnya
karena mungkin masih ada terjaga
perilaku dan lisannya…………….
perjalanan ke sana sungguh panjang dan meletihkan
hanya mendung dan pelangi, hanya gelap dan terang
saling berganti menyapanya………………
Ilahi, tanpa keridhoan itu
bisakah sedekah, sholat dan sujudnya
mengantar diri ke ujung pengembaraan pada-Mu
By: (Maria Ulfa) dalam buku “Pesona kepribadian Muslimah” karangan Claudia Irawan massie
PUISI PEDIH MUSLIMAH CILIK PALESTINA
Bunda… Mengapa tank itu menggilas kepala ayah?
Mengapa tentara berbaju hijau itu memperkosa kakak?
Mengapa laras tajam itu mencabik tubuh adik?
Apakah mereka memiliki hati, bunda?
Apakah mereka tak punya ayah, adik dan kakak sepertiku sehingga mereka tega?
Apa yang mereka inginkan dari kita bunda?
Bukankah aku, bunda, ammah, dan teman-teman sudah tak punya apa-apa lagi selain baju yang melekat dibadan?
Bukankah mereka punya banyak harta hasil dari bisnis kerajaan negara-negara adidaya yang uangnya digunakan untuk membeli peluru untuk membunuh kita?
Jahat sekali mereka, bunda…
Bunda… Hafalan Al-qur’anku tlah bertambah lagi
Bacaan shalatkupun sudah semakin fasih
Do’a-doaku bersama teman-teman dikamp pengungsian riuh selalu bunda…
Mengapa Allah belum menurunkan pertolongan untuk kita… Mengapa saudara-saudara kita tak ada yang datang membantu kita
Bukankah muslim dibola bumi ini jutaan jumlahnya?
setiap waktu mereka thawaf dirumah Allah? setiap saat kalimat Allah mereka lafalkan
Apakah mereka tak ingin menggenapkan amalan shaleh mereka dengan membantu kita?
meski sekedar untaian do’a keselamatan untuk kita?
Bunda… sisa roti yang diberi wartawan kemarin tlah habis
Lalu besok kita makan apa bunda?
Perutku sudah mulai berteriak… Aku lapar…
Jangan suruh aku tidur untuk hilangkan lapar bunda…
karena aku ingin makan…
Aku ingin merasakan lezatnya roti gandum yang manis Juga meminum susu yang akan menyegarkan badan
Supaya tubuhku kuat dan mampu melawan tentara berbaju hijau pembunuh ayah, dan adik…
Bunda… Hari ini aku belajar dimana?
Gedung sekolahku tlah hancur…
buku-buku ku musnah dilalap api Pinsil warnaku berhamburan entah kemana
Aku harus bagaimana?
Padahal Aku ingin bisa pintar seperti para menteri dari HAMAS diparlemen sana
mereka bekerja keras dan berfikir untuk selamatkan bangsa kita
Aku ingin seperti mereka tapi mungkinkah itu?
Bunda… Kita makan apa? Aku belajar dimana? Siapa yang menolong kita?
Maafkan aku banyak bertanya bunda
Aku hanya ingin satu…
Aku ingin saudara-saudara seiman dibelahan dunia sana Mendengar jerit tangis kita dan mengulurkan tangan atau sekedar mendo’akan kita
semoga…
jatinangor, 15 juli 2006
‘teriakan hati’ usai melihat gambar-gambar kebiadaban Israel…
saat membayangkan dan berperan menjadi muslimah cilik selama 7 menit didepan layar komputer…
hanya ini saja yang bisa kulakukan ternyata…
Maafkan aku adik kecil…hanya bantuan dan amalan bernilai keping logam yang bisa aku berikan. Hanya puisi sederhana yang tak ber-rima yang kutuliskan, hanya untaian do’a dan teriakan takbir penyemangat untukmu dalam aksi-aksi akbar …
Semoga Allah menaikkan marhalahmu dipetala langit sana…semoga syurga na’im menanti pengorbanan seluruh jiwa dan raga kalian…
kami disini mendo’akanmu…menguntai shalat taubat dan hajat untuk keselamatan kalian…
selamat berjuang ! Ayooo, kalian pintar dan kuat ! lantahkan Kafir yahudi ! Allahuakbar !!!!!!
(http://amalia-zahra.blog.friendster.com/2006/07/puisi-pedih-muslimah-cilik-palestina/)
JIKA AKU JATUH CINTA
Ya Allah,
Jika kutelah jatuh cinta
Ku ingin semua telah terbalut oleh ridha-Mu
Ku ingin semua telah terikat oleh hukum yang syar’i
Ya Allah,
Jika ku jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat menambah cintaku pada-Mu
yang dapat menambah keta’atanku pada-Mu
yang dapat membantuku untuk meraih syurga-Mu
Ya Allah,
Izinkan aku tuk jatuh cinta
pada lelaki yang mencintaiku karena-Mu
lelaki yang menerimaku apa adanya
lelaki yang dapat menyayangiku [...]
Kategori: Puisi
Indah pada Saatnya
Ditulis Oleh Rini
Jan 30
00
INDAHNYA PADA SAATNYA
sabar
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar
dan
sesungguhnya kesabaran itu tak bertepi
tak seperti yang dikabarkan orang
bahwa sabar ada batasnya
dan kulihat kusudut itu
akankah pintu itu terbuka
hingga kutak hanya melihat indahnya taman hanya dari jendela
kusibak tirainya
indahnya juga tak bisa kuresapi
dan hujan juga tak mau berhenti
sabar
menanti hingga pintu dapat terbuka
tak perlu dengan kekerasan
keindahan itu akan datang
pada waktu yang tepat
dimana hujan [...]
(Kategori: Puisi
Nikmat)
(Ditulis Oleh Rini)
Jan 06
01
NIKMATNYA
Maka, nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Bersimpuh di hadap-Mu
Mohon ampunan dosa-dosa dan kesalahan
Setiap ucapan dan janji pada-Mu yang tak bisa kupenuhi
Tiap napas yang kuhembus tanpa menyebut asma-Mu
Kala mata melihat hal yang tak Kau sukai
Ketidakmampuanku menahan napsu
Bila mata menyaksikan kezaliman dan kemungkaran
Namun, aku tiada bergeming untuk mengubahnya
Banyak kesalahan, kelalaian, dan dosa yang telah kuperbuat
Tapi…
Setiap langkahku
Aku [...]
Kategori: Puisi
Segalanya Tentang Wanita Muslimah
Sabtu, 24 Desember 2011
Berhias Bagi Kaum Wanita
Nabi saw berkata kepada Umar
Radhiallahu anhu.," Maukah kuberitahukan sebaik-baik simpanan seseorang?
Ia adalah wanita sholehah, yaitu jika suami memandangnya, maka ia
menyenangkannya."
Syaikh Abdul Halim
Hamid menyatakan, bahwa Islam mengangkat tinggi-tinggi derajat berhias
seorang wanita. Wanita yang memperhatikan dandanannya dan mempercantik
diri di hadapan suaminya untuk menciptakan rasa suka cita, dinilai oleh
Islam sebagai wanita sholehah, yaitu sebagai sebaik-baik perhiasan
dunia.
Sedangkan
Syaikh Ahmad Alqet mengatakan bahwa sudah menjadi fitrah wanita untuk
merawat tubuh, kecantikan dan keserasian busananya, sehingga masa-masa
remaja wanita relatif digunakan untuk menarik perhatian lelaki guna
mempertautkan hatinya dengan lelaki idaman yang dirasa sanggup
menitipkan dirinya melaui jalan syari'ah. Bila hal ini belum tercapai,
maka biasanya mereka mengerahkan segala kemampuan dan kepandaiannya
untuk menjaga kecantikan yang menjadi jaminan masa depan.
Dalam kitab " Kaifa Tus'idu
Zaujatak", dikatakan bahwa Islam juga menghimbau wanita agar berdandan
dengan sopan dan tidak menimbulkan murka Allah serta fitnah sesama
manusia. Syaikh Abdul Halim Hamid menasehatkan agar wanita hendaknya
menjadi ratu kecantikan dan keindahan di rumahnya, membuat ridha
Rabb-Nya dan menciptakan kebahagiaan bagi suaminya.
Fungsi
pakaian adalah untuk menutup aurat dan melindungi tubuh dari hal-hal
yang bisa merusak. Berhias tidaklah dilarang jika maksudnya untuk
menyatakan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, namun menjadi
terlarang jika dimaksudkan untuk menyombongkan kekayaan, membangkitkan
kegemaran bersolek atau sekedar pamer kekayaan. Oleh sebab itu, Islam
membolehkan kaum wanita memakai emas dan pakaian dari sutra, sedangkan
bagi kaum laki-laki adalah diharamkan. ( Kitab Al Muntaqal Akhbar ).
Atas maksud itulah, terdapat beberapa anjuran atau pedoman bagi kaum wanita sholehah dalam berhias/ berdandan, yaitu:
1. Jangan bertabarruj
Firman Allah, " ..dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dahulu..." ( Al Ahzab : 33 )
Qatadah Radhiallahu anhu
menyatakan bahwa mereka adalah para wanita yang berjalan dengan lenggak
lenggok. Abu Najib Rahmatullah 'alaih mengatakan bahwa mereka adalah
wanita yang berjalan dengan kebanggaan. Al Farabi Rah.a. berpendapat
bahwa mereka adalah wanita yang berpakaian tipis sehingga tampak kulit
badannya. Dan yang pasti, alim ulama berpendapat," Mereka adalah wanita
yang keluar rumah dan berjalan untuk menarik perhatian orang lain selain
suaminya."
Imam Mujahid Rah.a. berkata,
bahwa "Tabarruj" yaitu wanita yang bersolek, berhias diri,
memperlihatkan perhiasan dan kecantikannya kepada para lelaki. Mereka
tidak memiliki rasa malu kecuali sedikit, mereka berjalan di antara para
lelaki, berlenggak lenggok, berdesak-desakan dengan para laki-laki di
pasar-pasar, berjalan di depan para lelaki di jalan-jalan dan di
masjid-masjid. Pada malam hari berjalan di tempat yang terang untuk
memperlihatkan perhiasan dan kecantikannya kepada orang-orang. Inilah
yang dilakukan oleh para wanita jahiliyah. Dan Al Qur'an telah melarang
wanita muslimah berbuat demikian.
Timbul pertanyaan: Apakah
manfaat dan untungnya kecantikan, keindahan serta dandanan jika ternyata
tidak disukai oleh Allah swt, bahkan harus menerima murka-Nya?? Di
sinilah banyak kaum wanita yang tertipu, mereka ingin dipuji dan
disenangi oleh makhluq tetapi lupa bagaimana agar Khaliq pun menyenangi
dan memujinya.
Terdapat berbagai akibat dari perbuatan tabarruj kaum wanita, di antaranya adalah:
a. Akan merebak dan terbukanya pintu perzinaan. Inilah akibat utama dari tabarruj, yang pada masa ini semakin merebak.
b. Timbul hawa nafsu yang tidak terkendali
c. Merendahkan derajat wanita itu sendiri.
d. Meruntuhkan akhlaq dan moral manusia.
e. Menimbulkan kebiasaan buruk seperti onani. liwath dan sebagainya.
f. Bahaya dari orang-orang jahat akan lebih mengancam ketenangan dan keamanan kaum wanita.
g. Meruntuhkan kekuatan rohani.
Dan tentunya nanti di akhirat pun pasti akan mendapatkan balasan atas segala perbuatannya tersebut.
Imam Al Ghazali Rah.a.
mengingatkan bahwa banyak kaum wanita yang menyibukkan diri mereka
dengan merias dan mempercantik diri untuk membahagiakan suami, tetapi
mereka lupa untuk merubah sifat dan akhlaq mereka.
Para
wanita rela mengorbankan uang yang demikian banyak hanya untuk menjaga
keindahan dan kecantikan tubuh mereka, tetapi mereka melupakan keindahan
dan kecantikan rohani mereka. Rohani mereka dibiarkan sengsara,
sehingga akhlaq dan keimanan pun tidak terbina. Padahal lemahnya iman
dan rusaknya akhlaq adalah malapetaka yang besar bagi dunia ini.
2. Jangan Menyerupai Lelaki.
Dari 'Aisyah R.A., Rasulullah saw bersabda," Allah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki." ( Muslim, Abu Daud ).
Hadits
lainnya, Nabi saw bersabda," Allah swt melaknat wanita yang menyerupai
lelaki dan lelaki yang menyerupai wanita." ( Abu Dawud, Tirmidzi ).
Seorang lelaki berkata," Ketika
aku sedang bersama Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, ia melihat Ummu Sa'id
binti Abu Jahal yang di lehernya tergantung busur dan ia berjalan dengan
gaya laki-laki. Lalu Abdullah berkata," Siapakah perempuan itu?"
Dijawab," Itu adalah Ummu Sa'id binti Abu Jahal". Maka Abdullah
berkata," Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda," Bukan dari
ummatku wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai
wanita."
Sabtu, 24 Desember 2011
Berhias Bagi Kaum Wanita
Nabi saw berkata kepada Umar
Radhiallahu anhu.," Maukah kuberitahukan sebaik-baik simpanan seseorang?
Ia adalah wanita sholehah, yaitu jika suami memandangnya, maka ia
menyenangkannya."
Syaikh Abdul Halim
Hamid menyatakan, bahwa Islam mengangkat tinggi-tinggi derajat berhias
seorang wanita. Wanita yang memperhatikan dandanannya dan mempercantik
diri di hadapan suaminya untuk menciptakan rasa suka cita, dinilai oleh
Islam sebagai wanita sholehah, yaitu sebagai sebaik-baik perhiasan
dunia.
Sedangkan
Syaikh Ahmad Alqet mengatakan bahwa sudah menjadi fitrah wanita untuk
merawat tubuh, kecantikan dan keserasian busananya, sehingga masa-masa
remaja wanita relatif digunakan untuk menarik perhatian lelaki guna
mempertautkan hatinya dengan lelaki idaman yang dirasa sanggup
menitipkan dirinya melaui jalan syari'ah. Bila hal ini belum tercapai,
maka biasanya mereka mengerahkan segala kemampuan dan kepandaiannya
untuk menjaga kecantikan yang menjadi jaminan masa depan.
Dalam kitab " Kaifa Tus'idu
Zaujatak", dikatakan bahwa Islam juga menghimbau wanita agar berdandan
dengan sopan dan tidak menimbulkan murka Allah serta fitnah sesama
manusia. Syaikh Abdul Halim Hamid menasehatkan agar wanita hendaknya
menjadi ratu kecantikan dan keindahan di rumahnya, membuat ridha
Rabb-Nya dan menciptakan kebahagiaan bagi suaminya.
Fungsi
pakaian adalah untuk menutup aurat dan melindungi tubuh dari hal-hal
yang bisa merusak. Berhias tidaklah dilarang jika maksudnya untuk
menyatakan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, namun menjadi
terlarang jika dimaksudkan untuk menyombongkan kekayaan, membangkitkan
kegemaran bersolek atau sekedar pamer kekayaan. Oleh sebab itu, Islam
membolehkan kaum wanita memakai emas dan pakaian dari sutra, sedangkan
bagi kaum laki-laki adalah diharamkan. ( Kitab Al Muntaqal Akhbar ).
Atas maksud itulah, terdapat beberapa anjuran atau pedoman bagi kaum wanita sholehah dalam berhias/ berdandan, yaitu:
1. Jangan bertabarruj
Firman Allah, " ..dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dahulu..." ( Al Ahzab : 33 )
Qatadah Radhiallahu anhu
menyatakan bahwa mereka adalah para wanita yang berjalan dengan lenggak
lenggok. Abu Najib Rahmatullah 'alaih mengatakan bahwa mereka adalah
wanita yang berjalan dengan kebanggaan. Al Farabi Rah.a. berpendapat
bahwa mereka adalah wanita yang berpakaian tipis sehingga tampak kulit
badannya. Dan yang pasti, alim ulama berpendapat," Mereka adalah wanita
yang keluar rumah dan berjalan untuk menarik perhatian orang lain selain
suaminya."
Imam Mujahid Rah.a. berkata,
bahwa "Tabarruj" yaitu wanita yang bersolek, berhias diri,
memperlihatkan perhiasan dan kecantikannya kepada para lelaki. Mereka
tidak memiliki rasa malu kecuali sedikit, mereka berjalan di antara para
lelaki, berlenggak lenggok, berdesak-desakan dengan para laki-laki di
pasar-pasar, berjalan di depan para lelaki di jalan-jalan dan di
masjid-masjid. Pada malam hari berjalan di tempat yang terang untuk
memperlihatkan perhiasan dan kecantikannya kepada orang-orang. Inilah
yang dilakukan oleh para wanita jahiliyah. Dan Al Qur'an telah melarang
wanita muslimah berbuat demikian.
Timbul pertanyaan: Apakah
manfaat dan untungnya kecantikan, keindahan serta dandanan jika ternyata
tidak disukai oleh Allah swt, bahkan harus menerima murka-Nya?? Di
sinilah banyak kaum wanita yang tertipu, mereka ingin dipuji dan
disenangi oleh makhluq tetapi lupa bagaimana agar Khaliq pun menyenangi
dan memujinya.
Terdapat berbagai akibat dari perbuatan tabarruj kaum wanita, di antaranya adalah:
a. Akan merebak dan terbukanya pintu perzinaan. Inilah akibat utama dari tabarruj, yang pada masa ini semakin merebak.
b. Timbul hawa nafsu yang tidak terkendali
c. Merendahkan derajat wanita itu sendiri.
d. Meruntuhkan akhlaq dan moral manusia.
e. Menimbulkan kebiasaan buruk seperti onani. liwath dan sebagainya.
f. Bahaya dari orang-orang jahat akan lebih mengancam ketenangan dan keamanan kaum wanita.
g. Meruntuhkan kekuatan rohani.
Dan tentunya nanti di akhirat pun pasti akan mendapatkan balasan atas segala perbuatannya tersebut.
Imam Al Ghazali Rah.a.
mengingatkan bahwa banyak kaum wanita yang menyibukkan diri mereka
dengan merias dan mempercantik diri untuk membahagiakan suami, tetapi
mereka lupa untuk merubah sifat dan akhlaq mereka.
Para
wanita rela mengorbankan uang yang demikian banyak hanya untuk menjaga
keindahan dan kecantikan tubuh mereka, tetapi mereka melupakan keindahan
dan kecantikan rohani mereka. Rohani mereka dibiarkan sengsara,
sehingga akhlaq dan keimanan pun tidak terbina. Padahal lemahnya iman
dan rusaknya akhlaq adalah malapetaka yang besar bagi dunia ini.
2. Jangan Menyerupai Lelaki.
Dari 'Aisyah R.A., Rasulullah saw bersabda," Allah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki." ( Muslim, Abu Daud ).
Hadits
lainnya, Nabi saw bersabda," Allah swt melaknat wanita yang menyerupai
lelaki dan lelaki yang menyerupai wanita." ( Abu Dawud, Tirmidzi ).
Seorang lelaki berkata," Ketika
aku sedang bersama Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, ia melihat Ummu Sa'id
binti Abu Jahal yang di lehernya tergantung busur dan ia berjalan dengan
gaya laki-laki. Lalu Abdullah berkata," Siapakah perempuan itu?"
Dijawab," Itu adalah Ummu Sa'id binti Abu Jahal". Maka Abdullah
berkata," Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda," Bukan dari
ummatku wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai
wanita."
BiodataKu
BIODATA SAYA
Nama
:Siti Alimah
Nama
Panggilan
: Siti
TTL
: Tuban,28 September 1997
Alamat
: Desa TenggerKulon
Sekolah
: SMPN 1
JATIROGO
Kelas
: 9
Umur
: 15
Tahun
Mafor
: Nasi
Goreng Dan Bakso
Mifor
: Jus
Alpukat
Mkanan Yg Tdk
Disukai : Ikan Lele
Minuman Yg Tdk Disukai
: Jus Tomat
Hoby
: Membaca
Cita-Cita
: Ustadzah
Warkes
: Biru
Hewan
Kesukaan
: Kelinci
Hewan Yg
Dibeci
: Katak
Berat
Badan
: 45Kg
Idola
: MAMAH DEDE
Zodiak
:Libra
Motto
: Manjada Wajjada
BIODATA SAYA
Nama
:Siti Alimah
Nama
Panggilan
: Siti
TTL
: Tuban,28 September 1997
Alamat
: Desa TenggerKulon
Sekolah
: SMPN 1
JATIROGO
Kelas
: 9
Umur
: 15
Tahun
Mafor
: Nasi
Goreng Dan Bakso
Mifor
: Jus
Alpukat
Mkanan Yg Tdk
Disukai : Ikan Lele
Minuman Yg Tdk Disukai
: Jus Tomat
Hoby
: Membaca
Cita-Cita
: Ustadzah
Warkes
: Biru
Hewan
Kesukaan
: Kelinci
Hewan Yg
Dibeci
: Katak
Berat
Badan
: 45Kg
Idola
: MAMAH DEDE
Zodiak
:Libra
Motto
: Manjada Wajjada
Langganan:
Postingan (Atom)